Sabtu, 17 Oktober 2015

Hilangya Tata Krama



Hilangnya Tata Krama
Perkembangan zaman di era globaisasi, pertumbuhan penduduk, dan perubahan pola pikir manusia merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam hal tata krama. Tata krama sendiri merupakan kebiasaan, dimana kebiasaan yang muncul tersebut juga bisa dikatakan sebagai adat, sopan santun atau tindakan, dan sebagai kebudayaan. Tindakan yang merupakan kebiasaan tersebut merupakan etika/etiket yang telah menjad tuntutan masyarakat dimanapun dan kapanpun, terlepas masyarakat akan setuju atau tidak setuju.
Tata krama setiap penduduk atau masyarakat di setiap negara tentu berbeda. Ciri khas setiap negara yang ditunjukkan akan menimbulkan persepsi atau tanggapan yang berbeda dari negara lain. Indonesia merupakan negara yang menganut budaya timur yang sangat mengedepankan etika atau sopan santun dalam berperilaku sehari-hari. Salah satu hal yang paling mencolok yaitu tata krama dalam hal pergaulan. Pergaulan di Indonesia tentunya berbeda dengan pergaulan di negara barat. Setiap masyarakat Indonesia pada dasarnya dituntut untuk selalu berperilaku sopan dimana setiap masyarakat harus saling menghargai dan menghormati. Indonesia dikenal sebagai negara dengan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama. Setiap suku, ras dan agama tentu memiliki ciri khas tersendiri, tetapi semboyan Bhinneka Tunggal Ika mempersatukan seluruh kemajemukan yang ada dalam masyarakat Indonesia.
Perilaku sopan santun dalam beretika di dalam masyarakat Indonesia semakin lama mengalami perubahan. Perubahan tersebut bukan terlihat ke arah positif melainkan lebih terlihat ke arah yang negatif. Sikap saling menghargai dan saling menghormati semakin terkikis diantara kalangan masyarakat.  Masyarakat dewasa ini lebih terlihat mengedepankan kepentingan diri sendiri demi kepuasaan diri sendiri, baik kepuasaan lahiriah maupun batiniah. Dengan perubahan tata krama ini, dengan sendirinya merubah kondisi pergaulan yang ada di lingkungan masyarakat. Penyebab perubahan pergaulan di negeri ini bukan hanya berasal dari aspek dalam negeri sendiri, tetap juga dipengaruhi oleh faktor budaya asing atau budaya barat.
Budaya barat memiliki kebiasaan yang memang baik menurut negara mereka tetapi kurang sesuai dengan kebudayaan di Indonesia.  Salah satu pergaulan yang sangat merubah tata krama di kalangan masyarakat adalah mengenai cara berpakaian dan cara bersosialisasi. Di kalangan budaya barat, cara berpakaian mereka lebih terlihat minim atau biasa terlihat lebih terbuka, sedangkan budaya timur terutama negara Indonesia lebih mengedepankan sopan santun dalam hal berpakaian dimana diusahakan untuk lebih tertutup dalam berpenampilan. Tertutup disini dimaksudkan tidak menggunakan pakaian yang cukup minim melainkan lebih rapih dan sopan. Namun, seiring berkembangnya globalisasi mengakibatkan bebasnya budaya barat untuk masuk ke dalam budaya bangsa Indonesia. Budaya barat tersebut mempengaruhi seluruh kalangan masyarakat dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Budaya barat memang terlihat lebih modern dan lebih modis, sehingga banyak masyarakat Indonesia lebih tertarik untuk mengikuti budaya barat tersebut sehingga perlahan budaya asli Indonesia mulai ditinggalkan. Saat ini, terutama di kalangan masyarakat golongan remaja cara berpenampilan mereka lebih memilih mengikuti gaya atau tren dari budaya barat sehingga banyak masyarakat lebih memilih berpakaian sesuai tren yang berasal dari luar negeri dibandingkan dengan berpakaian khas asli buatan negeri Indonesia.  Akibat perubahan pergaulan dalam penampilan ini, membawa dampak perubahan pada sosialisasi masyarakat.  
Rasa menghargai dan menghormati yang berkurang ini, menimbulkan cara sosialisasi yang berbeda juga. Berubahnya cara bersosialisasi ditandakan dengan banyaknya tindakan kejahatan di lingkungan masyarakat.  Tindakan kejahatan yang berhubungan dengan berubahnya pergaulan masyarakat seperti pemerkosaan dengan diakhiri pembunuhan. Kejahatan tersebut terjadi bukan hanya karena niat tetapi adanya kesempatan dalam keseharian. Para pelaku kejahatan terdiri dari berbagai usia, tidak hanya remaja ataupun masyarakat dewasa.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya wawasan yang lebih luas mengenai kehidupan.  Setiap masyarakat harus sadar akan pentingnya tata krama dalam berperilaku sesuai dengan kebudayaan yang seharusnya, perlunya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat membuat masyarakat mampu menerima perkembangan yang ada dalam pergaulan dewasa ini baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pergaulan tentu akan semakin berkembang , tetapi itu semua tidak akan berarti jika setiap kalangan masyarakat mampu memilih dan menerima setiap perkembangan kebudayaan tanpa menghilangkan tata krama yang baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat.

Pergaulan Bebas Merusak Hidup Remaja



Pergaulan Bebas Merusak Hidup Remaja
Remaja merupakan masa peralihan seorang manusia atau individu dari anak-anak menuju kedewasaan, masa remaja merupakan masa dimana seseorang selalu memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dari sebelumnya, rasa penasaran, dan merupakan masa dimana individu memiliki ketidakseimbangan emosi atau labil. Tidak seimbangnya emosi seseorang merupakan masa dimana seseorang belum dapat dan tidak mudah untuk memilih atau menentukan suatu pilihan yang tepat untuk dirinya sendiri. Masa remaja merupakan masa seorang individu merasa ingin mencoba suatu hal yang baru dalam hidupnya  dan yang mereka tahu serta yang mereka lihat di sekitar mereka. Dari sifat remaja yang selalu ingin tahu dan penasaran ini membuat mereka mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif, seperti salah satunya adalah pergaulan bebas. Salah satu tindakan pergaulan bebas yaitu seks bebas atau free sex. Menurut data statistika, jumlah remaja di Indonesia yang dikatakan masih virgin atau perawan kurang dari 20%, begitu banyak remaja di Indonesia yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Bagi sebagian individu yang sudah pernah melakukan perbuatan negatif tersebut tidak jarang ada yang merasakan kenyamanan dan kesenangan dengan hal tersebut, sehingga individu tersebut dapat dikatakan memiliki kecanduan terhadap pergaulan bebas yang seharusnya dapat mereka atasi dengan kepribadian yang baik. Tak sedikit pula individu para remaja yang mengalami putus sekolah akibat pergaulan bebas. Hal negatif lain yang dapat  ditimbulkan dari pergaulan bebas terutama seks bebas, yaitu kehamilan di luar pernikahan. Salah satu hal yang berbahaya lainnya adalah terjangkit virus penyakit HIV/AIDS yang disebabkan karena melakukan hubungan seksual secara bergantian dan tidak terjaminnya kesehatan yang dimiliki oleh pasangan. Salah satu akibat buruk jika individu  remaja wanita sudah mengalami kehamilan di luar nikah karena pergaulan bebas, biasanya mereka akan mengambil jalan singkat dengan menggugurkan kandungannya, atau bahkan tak sedikit dari mereka yang bunuh diri karena takut dan malu pada keluarga dan sesama di lingkungan sekitar.
            Sebenarnya apa penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja? Banyak hal yang menyebabkan pergaulan bebas di kalangan remaja, seperti kurangnya pendidikan seks yang tepat, dan kurangnya perhatian dari orang tua. Kurangnya perhatian dari orang tua dan keluarga merupakan hal penting yang dapat menyebabkan remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Orang tua yang memiliki kesibukan dengan pekerjaannya membuat mereka jarang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam hal pergaulannya. Tanpa perhatian dari orang tua, remaja dapat bergaul dengan siapa saja yang mereka inginkan tanpa berpikir kedepan apakah pergaulan yang mereka pilih dapat mengarahkan hidup mereka ke arah yang lebih baik atau mengarahkan hidup mereka ke arah yang buruk. Oleh karena itu, komunikasi dan perhatian keluarga terutama dari kedua orang tua sangat diperlukan bagi seorang individu remaja yang sedang tumbuh menjadi dewasa ini.
            Bagaimana pandangan masyarakat terhadap remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas? Masyarakat tentu akan memiliki cara pandang yang berbeda, salah satunya masyarakat dapat beranggapan bahwa remaja yang terjerumus pergaulan bebas merupakan sebuah tindakan yang merugikan terutama dapat merusak pergaulan di lingkungan tempat tinggal mereka. Sanksi teringan yang dapat diterima oleh pelaku pergaulan bebas yaitu dikucilkan dari kalangan masyarakat dan sesamanya. Selain terhadap pelaku, tidak jarang keluarganya juga ikut dikucilkan oleh masyarakat setempat. Dari pihak keluarga tentu akan memberikan sanksi terhadap pelaku seperti salah satunya mengusir pelaku pergaulan dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
Cara-cara seperti di atas bukan merupakan cara terbaik untuk mengurangi pergaulan seks bebas di kalangan remaja. Seharusnya masyarakat dan aparat daerah mengadakan sosialisasi tentang bahayanya pergaulan bebas untuk remaja. Untuk pihak keluarga tentu harus lebih merangkul seluruh anggota keluarganya agar terbebas dari pergaulan yang bersifat negatif melainkan dapat membuat seluruh anggota keluarga hidup bahagia.