Hilangnya
Tata Krama
Perkembangan
zaman di era globaisasi, pertumbuhan penduduk, dan perubahan pola pikir manusia
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam hal tata krama. Tata
krama sendiri merupakan kebiasaan, dimana kebiasaan yang muncul tersebut juga
bisa dikatakan sebagai adat, sopan santun atau tindakan, dan sebagai
kebudayaan. Tindakan yang merupakan kebiasaan tersebut merupakan etika/etiket
yang telah menjad tuntutan masyarakat dimanapun dan kapanpun, terlepas
masyarakat akan setuju atau tidak setuju.
Tata
krama setiap penduduk atau masyarakat di setiap negara tentu berbeda. Ciri khas
setiap negara yang ditunjukkan akan menimbulkan persepsi atau tanggapan yang
berbeda dari negara lain. Indonesia merupakan negara yang menganut budaya timur
yang sangat mengedepankan etika atau sopan santun dalam berperilaku
sehari-hari. Salah satu hal yang paling mencolok yaitu tata krama dalam hal
pergaulan. Pergaulan di Indonesia tentunya berbeda dengan pergaulan di negara
barat. Setiap masyarakat Indonesia pada dasarnya dituntut untuk selalu
berperilaku sopan dimana setiap masyarakat harus saling menghargai dan
menghormati. Indonesia dikenal sebagai negara dengan masyarakat majemuk yang
terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama. Setiap suku, ras dan agama
tentu memiliki ciri khas tersendiri, tetapi semboyan Bhinneka Tunggal Ika
mempersatukan seluruh kemajemukan yang ada dalam masyarakat Indonesia.
Perilaku
sopan santun dalam beretika di dalam masyarakat Indonesia semakin lama
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bukan terlihat ke arah positif
melainkan lebih terlihat ke arah yang negatif. Sikap saling menghargai dan
saling menghormati semakin terkikis diantara kalangan masyarakat. Masyarakat dewasa ini lebih terlihat
mengedepankan kepentingan diri sendiri demi kepuasaan diri sendiri, baik
kepuasaan lahiriah maupun batiniah. Dengan perubahan tata krama ini, dengan
sendirinya merubah kondisi pergaulan yang ada di lingkungan masyarakat.
Penyebab perubahan pergaulan di negeri ini bukan hanya berasal dari aspek dalam
negeri sendiri, tetap juga dipengaruhi oleh faktor budaya asing atau budaya
barat.
Budaya
barat memiliki kebiasaan yang memang baik menurut negara mereka tetapi kurang
sesuai dengan kebudayaan di Indonesia.
Salah satu pergaulan yang sangat merubah tata krama di kalangan
masyarakat adalah mengenai cara berpakaian dan cara bersosialisasi. Di kalangan
budaya barat, cara berpakaian mereka lebih terlihat minim atau biasa terlihat
lebih terbuka, sedangkan budaya timur terutama negara Indonesia lebih
mengedepankan sopan santun dalam hal berpakaian dimana diusahakan untuk lebih
tertutup dalam berpenampilan. Tertutup disini dimaksudkan tidak menggunakan
pakaian yang cukup minim melainkan lebih rapih dan sopan. Namun, seiring
berkembangnya globalisasi mengakibatkan bebasnya budaya barat untuk masuk ke
dalam budaya bangsa Indonesia. Budaya barat tersebut mempengaruhi seluruh
kalangan masyarakat dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Budaya
barat memang terlihat lebih modern dan lebih modis, sehingga banyak masyarakat
Indonesia lebih tertarik untuk mengikuti budaya barat tersebut sehingga
perlahan budaya asli Indonesia mulai ditinggalkan. Saat ini, terutama di
kalangan masyarakat golongan remaja cara berpenampilan mereka lebih memilih
mengikuti gaya atau tren dari budaya barat sehingga banyak masyarakat lebih
memilih berpakaian sesuai tren yang berasal dari luar negeri dibandingkan
dengan berpakaian khas asli buatan negeri Indonesia. Akibat perubahan pergaulan dalam penampilan
ini, membawa dampak perubahan pada sosialisasi masyarakat.
Rasa
menghargai dan menghormati yang berkurang ini, menimbulkan cara sosialisasi
yang berbeda juga. Berubahnya cara bersosialisasi ditandakan dengan banyaknya
tindakan kejahatan di lingkungan masyarakat.
Tindakan kejahatan yang berhubungan dengan berubahnya pergaulan masyarakat
seperti pemerkosaan dengan diakhiri pembunuhan. Kejahatan tersebut terjadi
bukan hanya karena niat tetapi adanya kesempatan dalam keseharian. Para pelaku
kejahatan terdiri dari berbagai usia, tidak hanya remaja ataupun masyarakat
dewasa.
Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu adanya wawasan yang lebih luas mengenai
kehidupan. Setiap masyarakat harus sadar
akan pentingnya tata krama dalam berperilaku sesuai dengan kebudayaan yang
seharusnya, perlunya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat membuat masyarakat
mampu menerima perkembangan yang ada dalam pergaulan dewasa ini baik yang
berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pergaulan tentu akan semakin
berkembang , tetapi itu semua tidak akan berarti jika setiap kalangan
masyarakat mampu memilih dan menerima setiap perkembangan kebudayaan tanpa
menghilangkan tata krama yang baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar