Kehidupan manusia tidak
pernah lepas dari pengaruh lingkungan tempat tinggalnya, karena itu sangat
diwajibkan bagi seluruh manusia untuk tetap menjaga lingkungannya agar tetap
tertata dengan baik dan nyaman untuk dihuni. Didalam sebuah lingkungan pasti
akan terdapat sebuah ekosistem yang terdiri dari mahluk hidup yang saling
berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung. Untuk mengembangkan dan
menjaga keadaan lingkungan yang baik, diperlukan pengetahuan lingkungan yang
harus diketahui oleh setiap manusia. Pengetahuan lingkungan di dalamnya
terdapat beberapa asas dalam pengembangannya. Asas-asas tersebut diantaranya
yaitu :
ASAS
1 (HUKUM THERMODINAMIKA I)
Semua
energy yang memasuki sebuah organism hidup, populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energy yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk
ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Contohnya yaitu
banyaknya kalori, energi yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad
hidup menjadi energi untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolism, dan
yang terbuang sebagai panas.
ASAS
2
Tak
ada sistem pengubahan energy yang betul-betul efisien.
Contohnya yaitu
piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan
energi yang banyak, sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit,
disamping itu pada setiap tingkatan pun energy tidak dimanfaatkan secara
efisien (banyak terbuang).
ASAS
3
Materi,
energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumber daya alam.
Contohnya yaitu ruang
yang sempit: dapat mengganggu proses pembiakan organism dengan kepadatan
tinggi.
ASAS
4
Untuk
semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum,
pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu
sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada
pengaruh yang menguntungkan lagi.
Contohnya yaitu pada
keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung
naik-turun (bukan naik terus atau terun turus).
ASAS
5
Pada
asas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat
menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber
alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contohnya yaitu suatu
jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu
jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan
perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian,
kenaikan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS
6
Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
ASAS
7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”
ASAS
8
Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada
bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
ASAS
9
Keanekaragaman
komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
Rumus :
T = K x (B/P); D = T
T = Waktu rata-rata
penggunaan energy
K = Koefisien tetapan
B = Biomassa
P = Produktivitas
D = Keanekaragaman
ASAS
10
Pada
lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa dengan produtivitas (B/P)
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
ASAS
11
Sistem
yang sudah mantap (dewasa) akan mengeksploitasi yang belum mantap (belum
dewasa).
ASAS
12
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam
keadaan suatu lingkungan.
ASAS
13
Lingkungan
yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan kanekaragaman
biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi.
ASAS
14
Derajat
pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Ciri-ciri
lingkungan/komunitsa yang mantap :
a.
Jumlah jalur energy yang masuk melalui
ekosistem menignkat (banyak).
b.
Lingkungan fisik mantap
(mudah”diramal”).
c.
Sistem control umpan balik (feedback)
komunitas sangat kompleks.
d.
Efisiensi penggunaan energy
e.
Tingkat keanekaragaman tinggi.
Dari
beberapa asas mengenai pengetahuan lingkungan, diharapkan mampu diterapkan
terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan yang berkembang adalah lingkungan yang
terjada dan terawatt dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar